Senin, 12 Juli 2010

Pola Budidaya Udang Dibenahi



JAKARTA, KOMPAS - Pola budidaya udang vaname mulai diperbaiki untuk mengatasi serangan penyakit udang. Langkah yang ditempuh di antaranya mengurangi kepadatan tebar benih udang (benur) dari 200 ekor per meter persegi menjadi maksimum 100 ekor per m2.

Direktur Produksi Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Iskandar Isma-nadji kepada pers di Jakarta, Kamis (8/7), mengemukakan, upaya pengurangan padat penebaran benur sudah disepakati dengan asosiasi petambak udang intensif yang tergabung dalam Shrimp Club Indonesia (SCT)."Pengurangan padat tebar benur dalam tambak diharapkan menekan serangan penyakit," ujar Iskandar.

Upaya lain yang dilakukan adalah menerapkan teknik penyaringan ganda dalam pengelolaan air tambak. Sisa air tambak udang dipakai sementara untuk budidaya ikan nila dan mujair sebelum dimanfaatkan kembali untuk budidaya udang.Lendir ikan nila dan mujair, ujar Iskandar, diperkirakan mampu mematikan virus udang. Sejak tahun 2009, serangan virusudang vaname yang marak meliputi virus myo {infectious myo necrosis virus) dan bintik putih (white spot syndrome virus).Uji coba budidaya nila di tambak udang, antara lain, mulai diterapkan di Jawa Timur (Banyuwangi dan Situbondo). Nila itu ditebar di tambak dengan kepadatan benih nila berkisar 10-25 ekor per meter persegi.

Revitalisasi tersendat

Sementara itu, program revitalisasi tambak udang telantar seluas 1.000 hektar (ha) yang dicanangkan pemerintah hingga kini belum bisa terlaksana. Program" itu sedang diuji coba di Jawa Timur.Iskandar mengungkapkan, hingga kini revitalisasi tambak terganjal akses permodalan. Bank Jatim, yang diharapkan memberikan kredit, nyatanya sulit menyalurkan pinjaman ke petambak dengan alasan tidak ada penjaminan.

"Kepercayaan bank terhadap petambak udang, khususnya skala kecil, masih sulit. Padahal, petambak ini yang seharusnya dibantu," ujar Iskandar.Ia menambahkan, pemerintah tidak memiliki alokasi anggaranuntuk memberikan jaminan kredit revitalisasi. Sementara itu, perusahaan dan eksportir mitra petambak juga masih sulit diharapkan untuk memberikan jaminan kredit petambak ke perbankan. (LKT)




Sumber : Kompas 09 Juli 2010,hal. 18

Ekspor Perikanan Triwulan I Tahun 2010 Meningkat

Eskpor komoditi hasil perikanan pada triwulan pertama tahun 2010 menunjukan peningkatan sebesar 3,26 ribu ton atau, 3,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009. Kenaikan tersebut menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, M. Syamsul Maarif didominasi oleh produk komoditas ikan segar baik perikanan tangkap maupun budidaya yang mengalami peningkatan hingga 2,45 ribu ton. Secara keseluruhan, nilai perdagangan komiditas hasil perikanan yang diperoleh mencapai USD 621,8 juta atau meningkat 7,09 persen dibanding triwulan pertama tahun lalu.

Kamis, 08 Juli 2010

"Saatnya Menggali Potensi Kekayaan Laut Maluku"

JAKARTA. Pemerintah berharap banyak pada ajang Sail Banda 2010. Selain diharapkan mampu memacu bertambahnya jumlah wisajawan ke Maluku, ajang ini juga diharapkan mampu mengerek bisnis kelautan dan perikanan di Maluku.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan perairan Maluku memiliki potensi perikanan yang besar, yaitu sekitar 1,64 juta ton per tahun. Beberapa komoditas perikanan yang bisa dikembangkan di kawasan ini, antara lain ikan pelagis, pelagis kecil, demersal, ikan karang, udang dan cumi-cumi. "Rumput laut juga berpotensi dikembangkan disini," kata Aji Sularso, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Jakarta (6/7).

Sebagai informasi, kegiatan Sail Banda akan berlangsung dari 21 Juli-17 Agustus 2010. Selain mempromosikan keindahan alam Maluku, salah satu agenda kegiatan ini ada-lah mempertemukan pebisnis Australia dengan pebisnis Indonesia. "Tujuannya, agar pengusaha Australia menanamkan modal ke Indonesia bagian timur seperti Ambon dan sekitarnya," imbuh Aji.

"Wajib Tebar Benih di Laut"

Mulai Agustus 2010, pengusaha penangkapan ikan wajib menerapkan sistem restocking
Asnil Bambani Amri



PANGKALPINANG. Pemerintah mulai mengurai masalah perikanan nasional. Kali ini. giliran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membikin kesepakatan untuk mengatur kuota produksi ikan. Tujuannya, agar tidak terjadi overfishing dan penangkapan ikan secara besar-besaran.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menyatakan, bila produksi perikanan tidak diatur, ia khawatir akan terjadi penurunan produksi ikan dalam skala besar. Itu sebabnya, ia berharap ada kesepakatan untuk menyusun angka produksi di setiap daerah.

Selanjutnya, angka tersebut akan menjadi acuan kuota penangkapan ikan di wilayah masing-masing. "Penetapan kuotanya nanti akan dikuatkan dengan peraturan menteri," jelas Fadel di Pangkal Pinang, Bangka Belitung usai membuka acara Forum Koordinasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan (FPPKS), Rabu (7/7).

Saat ini, Indonesia memiliki 11 wilayah pengembangan perikanan (WPP). Setiap WPP terdiri dari tiga provinsi yang pengelolaanya dilakukan secara bersama-sama. Sayangnya, model pengelolaan seperti itu rawan konflik. Contohnya, konflik antarnelayan di Larantuka "Konflik terjadi kare.na adanya nelayan andon (berpindah-pindah)," jelas Fadel.

"V I R U S"


1. Arti Definisi / Pengertian Virus Komputer
Virus komputer adalah suatu program komputer yang menduplikasi atau menggandakan diri dengan menyisipkan kopian atau salinan dirinya ke dalam media penyimpanan / dokumen serta ke dalam jaringan secara diam-diam tanpa sepengetahuan pengguna komputer tersebut. Efek dari virus komputer sangat beragam mulai dari hanya muncul pesan-pesan aneh hingga merusak komputer serta menghapus file atau dokumen kita.
2. Arti Definisi / Pengertian Varian Virus Worm, Trojan Dan Spyware
a.Worm
Worm adalah lubang keamanan atau celah kelemahan pada komputer kita yang memungkinkan komputer kita terinfeksi virus tanpa harus eksekusi suatu file yang umumnya terjadi pada jaringan.
b.Trojan
Trojan adalah sebuah program yang memungkinkan komputer kita dikontrol orang lain melalui jaringan atau internet.
c.Spyware
Spyware adalah aplikasi yang membocorkan data informasi kebiasaan atau perilaku pengguna dalam menggunakan komputer ke pihak luar tanpa kita sadari. Biasanya digunakan oleh pihak pemasang iklan.

Rabu, 07 Juli 2010

"Hibahkan Kapal Asing Ilegal kepada Nelayan"


JAKARTA, Sebanyak 57 kapal ikan asing yang ditahan oleh patroli pengawasan Kementerian Kelautan dan Perikanan diusulkan untuk dipinjamkan dan dihibahkan kepada kelompok nelayan. Kapal-kapal tersebut sedang menunggu keputusan pengadilan.

Kapal-kapal asing yang ditahan karena menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia itu kini dititipkan di pelabuhan perikanan di Pontianak, Kalimantan Barat; Belawan, Medan; Tarempa dan Ranai, Kepulauan Riau. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Aji Sularso di -Jakarta, Selasa (6/7), menjelaskan, hingga kini kapal ikan asing ilegal yang ditahan 105 kapal, 65 kapal di antaranya dinyatakan layak pakai.

Dari yang ditahan itu, delapan kapal asal China telah mendapat kekuatan hukum tetap untuk dimanfaatkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Maluku, Kalimantan Tengah, dan Riau, serta Institut Pertanian Bogor dan Universitas Diponegoro.

Selasa, 06 Juli 2010

"Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Tanggal 05 - 07 Juli 2010"


05/07/2010 - Kategori : Peta PDPI
Berikut ini Informasi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Tanggal 05 - 07 Juli 2010 dapat di Dowlnoad Pada Lampiran Berikut Ini: